LANGITKU NETWORKS, Makassar – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, mengajak para Bupati dan Wali Kota sesulsel untuk memastikan penyaluran bantuan paket sembako agar tepat sasaran. Apa lagi bantuan ini kepada masyarakat yang bukan penerima bantuan pemerintah.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur sulsel saat menyerahkan 10.500 bantuan paket sembako CSR BUMD/BUMN kepada 24 kabupaten kota, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 23/8.
Plt Gubernur Sulsel mengatakan pengawasan terhadap penyaluran bantuan tersebut perlu diperhatikan karena bantuan sosial kerap menjadi masalah. Dengan begitu, penyaluran bantuan bisa lebih terstruktur dan terjadwal.
“Kita harus saling menjaga, harus ada koordinasi dengan baik. bansos kadang jadi masalah, maka dari itu saya mohon kepada kalian, tetap terstruktur dan terjadwal pelaksanaan penyaluran bantuannya,” ungkapnya.
Andi Sudirman juga menyampaikan, bantuan tersebut merupakan bantuan dari para CSR Pelaku Usaha, BUMD dan BUMN yang difasilitasi melalui tim fasilitator forum CSR yang telah dibentuk.
“Diantara perusahaan ada koordinasi paketnya apa, bagaimana modelnya, bagaimana pertanggungjawabannya, ada yang komandoi dan sasaran bisa terbagi adil dan tepat sasaran,” tuturnya.
Lebih jauh Andi Sudirman Sulaiman mengucapkan terimakasih atas bantuan paket sembako dari 17 BUMN dan BUMD, nantinya paket sembako ini akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan secara merata dan tepat sasaran.
“Terimakasih yang sebesar-besarnya, atas kepeduliaan dan kontribusi dari 17 BUMN dan BUMD dalam memberikan 10.500 Paket sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Nantinya paket sembako ini akan didistribukan ke 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Andi Sudirman menyatakan, Pemprov Sulsel hanya memiliki kapasitas sebagai fasilitator, sehingga perlu akselerasi dari berbagai pihak di tingkat kabupaten kota untuk penyaluran bantuan tersebut.
“Bantuan ini, akan diberikan secara bertahap, sepanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sulsel masih berlanjut. Mengingat, pandemi masih terjadi dan tidak diketahui sampai kapan pandemi ini berakhir,”tutupnya.
Diketahui, 17 perusahaan yang memberikan bantuan melalui CSRnya, yakni Bank Sulselbar, Bank Indonesia, BNI, BRI, Mandiri, PLN, Semen Tonasa, PT KIMA, Pelindo IV, Telkom Indonesia, Bulog, Pertamina, Wika Beton, HIPMI, PT Wijaya Karya, Angkasa Pura, dan PT Pos Indonesia.
source : sulselprov