LANGITKU NETWORKS, Makassar – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menegaskan ada tiga sektor yang menarik negara Jepang untuk berinvestasi di Sulawesi Selatan yakni sektor pertanian, sektor perikanan, dan sektor kehutanan.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat membuka launching Indonesia-Japan Bussines (IJB) Forum di Hotel Grand Claro Makassar, Kamis (25/3).
Andi Sudirman Sulaiman mengaku negera jepang tertarik dengan sektor yang yang banyak share-nya di Sulawesi Selatan, apa lagi didukung ketersediaan lahannya.
“Mereka tertarik dengan sektor-sektor yang banyak share-nya di Sulawesi Selatan untuk pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan, yaitu sektor pertanian, kemudian perikanan, dan sektor kehutanan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan Jepang memiliki teknologi yang kuat sementara Sulsel memiliki potensi lahan yang luas untuk dimanfaatkan, baik itu lahan hujan maupun lahan tidur. Bahkan akan membuat tata kelola korporasi didalam sistem pertanian
“Ini menjadi peluang bagi para petani di Sulsel untuk mendapatkan penghasilan lebih, karena tidak hanya mendapat keuntungan dari pemanfaatan lahan, petani juga akan diberdayakan untuk pengelolaan pertanian. Jepang juga membuat tata kelola korporasi didalam sistem pertanian kita yang sistemnya adalah sistem sharing stakeholder dengan para petani kita sebagai pemilik lahan,” jelasnya.
Banyak lahan milik Sulsel yang bisa dimanfaatkan oleh para investor dari Jepang, baik itu lahan tidur maupun lahan tadah hujan.
“Khusus lahan tadah hujan saja, Sulsel memiliki sekitar 250 ribu hektar lahan dari sekitar 1 juta hektar lahan tadah hujan.” tuturnya.
Disektor perikanan, Andi Sudirman menuturkan, Sulsel memiliki potensi laut yang cukup besar. Salah satu potensi laut yang menjadi minat Jepang untuk berinvestasi yakni potensi ikan tuna.
“Kita memiliki pesisir laut itu sepanjang dua ribu kilometer, maka mereka tertarik investasi untuk perikanan salah satunya tuna,” jelasnya.
Ia menambahkan untuk besaran investasi sekitar Rp 200 milyar.
“Nilai investasinya saya belum tahu pasti kalau tidak salah itu 200 miliar rupiah, tapi kita tidak tahu berapa sharenya,” tambahnya.
Pelaksanaan expo ini menjadi jembatan bagi Sulawesi Selatan dan Jepang untuk bekerjasama dalam bidang investasi.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi wadah kerjasama investor lokal dan pihak Jepang, khususnya di tiga sektor yang menjadi minat investasi Jepang di Sulsel.” tutupnya.
source : sulselprov