LANGITKU NETWORKS, Toraja – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman membuka secara resmi Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pelaksanaan Sensus Penduduk September 2020 Provinsi Sulsel.
Dalam rapat koordinasi ini dilakukan secara virtual, Senin (31/8/2020). Wagub Sulsel mengikuti rapat virtual ini dari Kantor Gubernur Sulsel di perwakilan Kabupaten Tana Toraja.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel), Yos Rudiansyah menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel serta Kepala Daerah se Sulsel apda sensus penduduk secara online pada 15 Februari hingga 29 Mei 2020 lalu.
“Berkat dukungan itu, sensus penduduk online mencapai 21%, melebihi target dari pusat 17%,” ujarnya.
Sensus Penduduk (SP) merupakan kegiatan nasional yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Mulai 1 September 2020, BPS melakukan sensus dengan mendatangi rumah penduduk secara door to door oleh petugas sensus (PS) yang telah direkrut. Misi mereka adalah mendapatkan data yang akurat dari keluarga-keluarga yang belum merespon SP2020 secara online.
“BPS Sulsel telah merekrut 5.953 petugas sensus yang akan bertugas bulan September. Catatan kami, 14,5% petugas sensus adalah pencari kerja,” ungkapnya.
Dalam sensus penduduk ini, BPS telah melakukan penyesuaian ditengah kondisi pandemi covid-19.
“Upaya untuk meminimalisir interaksi dan melindungi petugas sensus dan masyarakat, kami mengedepankan protokol kesehatan, mewajibkan petugas rapid tes, serta dilengkapi APD, berupa masker, hand sanitizer, face shield dan sarung tangan,” jelasnya.
Ia pun berharap, semuanya turut ikut membantu mulai dari Pemerintah Daerah setempat, dari Camat, Lurah/Desa, RT/RW untuk mendampingi petugas melakukan verifikasi penduduk.
“Bantu kami mencatat Indonesia. Dengan harapan bisa berjalan lancar dan hasil data yang akurat,” pungkasnya.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, agar selalu berkoordinasi untuk memperlancar sinergitas.
“Pada sensus penduduk online bisa mencapai target 21%. Kami harap bisa mencapai target pada sensus penduduk (tahap kedua) ini,” ujarnya.
Hal itu, karena masih ada wilayah yang sulit mengakses internet, sehingga tidak bisa melakukan sensus penduduk online.
Andi Sudirman mengaku, bahwa pencatatan statistik kependudukan sangat penting. Melalui data ini akan menghadirkan sebuah kebijakan suatu daerah.
“Adanya sensus penduduk dengan door to door ini, bisa memperlihatkan data yang jauh berbeda, yang bisa jadi acuan bersama, tingkat akurasi yang tinggi, dengan kerja-kerja yang ulet, ikhlas, berintegritas dan profesional, maka hasilnya bosa dapat lebih baik. Sehingga pemangku kebijakan bisa memberikan kebijakab yang tepat untuk masyarakat,” paparnya.
Rakor Pelaksanaan Sensus Penduduk ini diikuti oleh Bupati/Walikota se Sulsel, OPD terkait, serta camat se Sulsel.(jalu)