LANGITKU NETWORKS, Jakarta – Video game kini menjadi salah satu bentuk hiburan pilihan di tengah karantina mandiri akibat virus Corona. Rupanya ada beberapa faktor yang membuat video game mendadak jadi pilihan banyak orang di tengah pandemi ini.
Kenaikan konsumsi video game di tengah pandemi COVID-19 memang terlihat nyata. Berdasarkan laporan dari Verizon, konsumsi video game di Amerika Serikat melonjak 115% pada 9 April sejak peraturan social distancing pertama kali diterapkan.
Kenapa banyak orang tiba-tiba tertarik dengan video game? Peneliti dan mahasiswa doktoral yang dikenal dengan nama Platinum Paragon mengatakan ada tiga faktor di balik fenomena ini.
Dikutip detikINET dari Inverse, Senin (13/4/2020) pertama video game merupakan pengalaman yang menyeluruh dan interaktif. Ketika bermain video game, mental gamer seperti di-reset dari berita dan media sosial yang terus menerus menyita perhatian.
Kedua banyak orang yang menilai video gamesebagai aktivitas yang buang-buang waktu. Tapi karena kini banyak waktu yang kosong, gamer bisa puas main video game tanpa merasa bersalah.
“Ini merupakan waktu yang tepat untuk menjadi ramah kepada diri sendiri dan rileks dengan video game, dan ada bukti yang mendukung ini, karena penjualan PC gaming mencapai rekor baru dan ritel kesulitan memenuhi permintaan Nintendo Switch,” kata Platinum kepada Inverse.
Ketiga video game bisa membantu kita untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman terdekat.
“Kita bisa menggunakan Animal Crossing untuk bermain bersama saudara yang lebih kecil, orang tua, atau bahkan kakek nenek, kemudian pindah ke komputer dan main Final Fantasy XIV bersama teman-teman kuliah,” jelasnya.
Beberapa video game memang bagus untuk meningkatkan kesehatan mental. Studi telah menemukan game seperti Tetris dan Bejeweled bisa mengurangi depresi, stres dan mencegah flashback trauma.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga sebelumnya telah menganjurkan main game untuk menjaga kesehatan mental dan bentuk hiburan di tengah pandemi virus Corona.
Virgina Maulita Putri – detikInet