Akfa Nasrulhak – detikHealth
Jakarta – Memiliki pencernaan yang sehat menjadi salah satu pendukung optimalisasi tumbuh kembang anak. Namun, saluran cerna anak rentan dan sensitif terhadap gangguan. Karena itu jangan sepelekan masalah pencernaan karena bisa menghambat perkembangan anak.
Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur mengatakan seringkali anak-anak mengalami gangguan pencernaan seperti infeksi, sakit perut kolik, susah makan, diare, sembelit, hingga susah BAB.
“Biasanya pada anak yang diare dan sembelit, sering muntah, sakit perut, dan rasa tidak tuntas saat BAB. Keluhan ini yang seringkali membuat orang tua datang ke dokter, penyebabnya adalah hubungan saluran cerna dan otak. Jika saraf antara saluran cerna dan otak terganggu, maka anak akan merasakan sensasi nyeri dan kembung,” jelas dr Muliaman kepada detikHealth baru-baru ini.
dr Muliaman mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan si Kecil, Mulai dari kematangan sistem imun di saluran cerna, dimana sel-sel saluran cerna belum siap menerima benda asing dari luar.
“Sementara untuk diare, yang terganggu adalah motilitas atau gerakan saluran cernanya. Kalau terlalu lambat dan lemah bisa menyebabkan sembelit, sedangkan pergerakan saluran cerna yang cepat dapat menyebabkan diare. Faktor yang terakhir adalah mikroflora (atau bakteri baik) yang tidak seimbang di saluran cerna si kecil,” jelasnya.
Pencernaan tentu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Banyak studi yang menghubungkan keduanya mulai dari jenis asupan nutrisi yang dimakan termasuk juga hubungan mikroflora yang ditambahkan (probiotik) di saluran cerna si kecil yang akan mempengaruhi penyerapan nutrisi, dengan pertumbuhan badan si kecil.
Untuk membangun sistem pencernaan yang kuat, bisa dilakukan dengan pemenuhan makanan berserat serta tercukupinya kebutuhan cairan. Namun, seringkali masalah anak adalah susah makan. Si Kecil tidak mau makan apa yang disajikan oleh orang tua sebagai makanan keluarga.
“Tentunya konsekuensinya adalah anak tidak akan mendapatkan gizi yang baik. Sarannya adalah buat pola makan yang lebih atraktif untuk anak, sesuaikan rasa dan konsistensinya dengan anak, dan buat suasana makan segembira mungkin,” ucapnya.
Selain asupan nutrisi yang baik, anak juga disarankan untuk berolahraga. Menurut dr Muliaman, tidak ada olahraga khusus untuk saluran cerna si kecil, tapi pada saat si kecil mengalami susah air besar sering para dokter menganjurkan untuk berolahraga atau beraktivitas seperti berjalan atau berlari.
“Selain itu, banyak minum dan mulai makan buah dan sayur untuk mendorong BAB yang belum turun ke bawah,” tambah dr Muliaman.
Selain itu, agar anak berkembang dengan baik dan tidak terserang gangguan pencernaan, konsumsi susu yang mengandung laktoferin seperti susu formula terbaik Morinaga Chil Kid Platinum dan Morinaga Chil School Platinum. Susu tersebut mengandung pro-prebiotik agar si kecil tak mudah diare serta telah teruji klinis sebagai bakteri baik oleh Morinaga Research Center di Jepang.
(akn/ega)